Dok V Jayapura-Papua. Rosalinda
Fonataba, siswa Kelas 2 SMK Negeri 3 Jayapura, Jurususan Electro yang sering memposting koleksi foto
pribadinya yang berlatar Bendera Bintang Fajar sebagai bentuk dukungan terhadap
perjuangan penentuan nasib sendiri rakyat Papua, ditabarak dari belakang oleh
mobil Jazz putih dengan nomor DS 13 berlambang Polisi, di Dok V Jayapura, sekitar pukul 16:00.
Di curigai bahwa kendaraan yang
menabraknya, milik anggota kepolisian sebab dibagian belakang mobil Jazz putih
bernomor plat 13 tersebut ada tertulis letin 23, sebuah istilah dalam
Kepolisian atau pun Tentara untuk kesenioran dalam kepangkatan. Juga, karena
mobil tersebut membututinya dari arah Kota. Seperti yang laporkan oleh Korban
Vis messenger.
“sore kaka. Z dapat tabrak di Dok
V” “Yang tabrak z, sepertinya itu polisi. Karena di belakang mobil itu ada
tulisan letin 23. Terus plat mobil itu lambang polisi, nomor Ds-nya 13” .
Dari insiden tabarak lari ini,
korban mengalami luka-luka lecet di bagian tangan dan kakinya. Sedangkan Body motornya hancur, pecah.
Guntur Arnaldo Fonataba, Kaka
kandung dari korban tabrak lari ini ketika ditanya kebenarannya. Mengatakan bahwa
benar adiknya ditabrak. Tapi soal kronologisnya dia belum tahu pasti. Tapi menurut
Arnaldo yang adalah aktivis Solidaritas Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (SONAMAPPA),
ini sepertinya modus teror dari kepolisian untuk dirinya dan adik perempuannya.
Juga anak-anak muda Papua yang belakang ini menggila didunia maya untuk
mengekspresikan dukungannya terhadap perjuangan Papua merdeka.
“ Saya juga dapat sms kalau adik
saya rosa ditabrak di dok V. Dan yang menabraknya itu, katanya Polisi. Jika benar
itu polisi. Maka ini adalah modus teror untuk meneror anak-anak muda Papua yang
lewat dunia maya, mereka mengetahui tetang hakikat perjuangan Papua merdeka
lalu mendukung perjuangan tersebut. bahkah mengekspresikan dukungan mereka
lewat foto-foto mereka dengan latar benera atau menggunakan baju bergambar
bendera Bintang Fajar” katanya
Dari kasus ini. Guntur mengingatkan
anak-anak muda Papua yang sering memposting dukungan mereka terhadap perjuangan
Papua merdeka dan memposting koleksi foto pribadi mereka yang berbahu
perjuangan Papua merdeka di Facebook untuk berhati-hati.
“Dari insiden tabrak lari ini.
saya mau ingatkan kita sesama aktivis Papua merdeka. Dan juga anak-anak muda
Papua untuk berhati-hati, disaat berkendaraan atau pun beraktivitas diluar
waktu normal. Karena ada operasi intelejen Indonesia untuk menciptakan kondisi
rasa takut”. Pesannya*
(Foto diambil dari Facebook milik Korban)
Pace Tumbuna