*Oleh, Pilipus Robaha
Gelombang laut menabrak pagar
betis yang tersusun berlapis-lapis serta memanjang sepanjang pantai hamadi.
Mengahasilkan deburan-deburan peringatan, bahwa laut tidak selamanya akan
bersahabat dengan manusia. Tetapi suatu ketika akan menjilati bibir-bibir
pantai hingga zona aman manusia. Walau manusia telah berpikir untuk menghalanginya
dengan tembok-tembok berbentuk tahu yang tersusun rapi sepanjang pantai.
Angin pun tak mau kalah dari
gelombang laut yang terus meneror para wisatawan pantai. Dengan kekuatannya yang
sepoi-sepoi, angin meniup bulu kudu, menggemetarkan badan dan gigi, sehabis
berendaman. Mengabarkan bahwa ia pun dapat menggemetarkan manusia hingga zona
paling aman dari kejaran air laut.