Tuesday, December 20, 2016

REUNI: 6 November 2016



*Oleh, Pilipus Robaha

Gelombang laut menabrak pagar betis yang tersusun berlapis-lapis serta memanjang sepanjang pantai hamadi. Mengahasilkan deburan-deburan peringatan, bahwa laut tidak selamanya akan bersahabat dengan manusia. Tetapi suatu ketika akan menjilati bibir-bibir pantai hingga zona aman manusia. Walau manusia telah berpikir untuk menghalanginya dengan tembok-tembok berbentuk tahu yang tersusun rapi sepanjang pantai. 

Angin pun tak mau kalah dari gelombang laut yang terus meneror para wisatawan pantai. Dengan kekuatannya yang sepoi-sepoi, angin meniup bulu kudu, menggemetarkan badan dan gigi, sehabis berendaman. Mengabarkan bahwa ia pun dapat menggemetarkan manusia hingga zona paling aman dari kejaran air laut. 


Tanpa menyadari ancaman arus air laut dan ombak. Serta sahabatnya angin, yang kapan saja bisa ganas. Tawa lepas tanpa kontrol pun membela keramaian sekitar. Bagaimana, tawa itu dapat dikontrol kalau kebahagian yang didapat tak ternilai jumlahnya dan tak habis dibagi. Walau nilainya berangka satu serta telah seribu kali dibagikan dalam cerita. Itulah kenaungan. Kenangan yang mengisi ruang temu kangen Alumni SMK Pertanian Negeri 4 Jayapura di Pantai Hamadi, pada 6 November 2016. 

Temu kangen yang diorganisi oleh BP Ikatan Alumini dan didukung oleh Kakanda Spey Wenggi, Ketua DPRD Kabupaten Sarmi. Alumni Angkatan Pertama. Membuat rasa yang tak sempat terungkap karena kebranian belum terkumpul hampir melompat menembus dinding-dinding kalbu, seperti ombak yang tak bertulang, tetapi berani menabrak tembok pembatas patahan gelombang dari pasir. Namun tetap saja gagal melompat keluar. Sebab kebranian tak akan pernah mengalahkan kesadaran diri. Kalau dulu mungkin dia hampir saja menjadi milikmu, tapi sekarang dia telah menjadi milik orang lain. Bukan milikmu. 

Ahhh, sungguh tak dapat dirangkai dalam kata dan pula tak dapat ditutur. Bagaimana dapat di rangkai dalam kata dan ditutur oleh lidah? jika suasana senang dan bahagianya hati pada saat acara temu kangen, lahir dari kedalaman hati yang tak dapat dijangkau oleh pikiran. Sungguh Pelangi banget kata sahabat saya menggambarkan suasana hatinya yang gembira ketika menceritakan kenangan kita sewaktu sekolah dulu. Apalagi ceritanya tentang kisah heroik dimana gelap tak mampu menyekap malam karena pangeran bulan tampil penuh. Membuat kegelapan malam tidak menciutkan nyali kita untuk bisa melewati bedengan-bedengan kebun para petani di malam hari..hehehehe, nyolong dibilang heroik. 

Tapi itulah bagian dari penggalan-penggalan kisah saya, kamu, mereka dan kita semua para Alumni dibawah atap Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri 4 Jayapura yang berstatus anak asrama. Kisah-kisah yang membentuk kenangan. Ya, Kenangan.  

Kenangan yang tidak akan pernah habis diceritakan, walau telah berulang kali diceritakan. Sebab ketika kenangan itu dibagikan dalam bentuk cerita. Maka kenangan itu akan semakin mengkristal dalam lembaran kenangan. Apa lagi dibagikan kepada mereka yang turut membentuk, merawat dan menyimpan kenangan itu. Kenangan semasa sekolah yang terawat serta tersimpan dalam hati dan memori tubuh. Yang boleh dikata jujur, sesekali muncul mengganggu adrenalin. Membuat jiwa dan raga ingin kembali kemasa dimana kenangan itu diperoleh.

Kenangan itulah yang diceritakan dan melahirkan tawa yang tak terkontrol, meramaikan suasana temu kangen Alumni SMK Pertanian Negeri 4 Jayapura di pantai Hamadi pada 6 November 2016 dalam rangka persiapan menuju Rapat Kerja (RAKER). sungguh merugi dan menyesal ketika rasa kangen yang dipendam tidak dapat dinyatakan. Padahal ruang untuk rasa yang dipendam telah disediakan. 

Tetapi, bagi mereka yang tidak menyempatkan diri pada momen indah yang telah dilewati. Jangan bersedih hati karena ruang itu akan disediakan lagi dalam wadah yang sama, namun diupayahakan memiliki legalitas hukum. Dan untuk mendapatkan itu, mari kita mengorganisir diri dalam Ikatan Alumni dan juga Panitia RAKER Alumni. Agar kisah kenangan kita sewaktu sekolah tidak tenggelam ditelan badai ruang dan waktu kita sekarang ini. Terutama gelombang dan angin, pantai Hamadi. 


Penulis adalah Alumni  Angkatan 10, Juga Mantan Ketua Osis

No comments:

Post a Comment