Jayapura,
Panas terik yang meneror akan membakar bumi, tidak menghanguskan semangat
pemuda/i yang tergabung didalam Solidaritas Nasional Mahasiswa, Pemuda Papua
(SONAMAPPA). Dengan penuh semangat tanpa takut, anak-anak muda yang penuh
idealisme ini, turun ke pusat keramaian di Kota Jayapura untuk membagi-bagikan
bunga yang dipitakan kartu valentine day
bertuliskan “PAPUA MERDEKA ITU PASTI, WAKTU-NYA YANG MISTERI” plus selebaran berjudul “BUKAN KARENA
CINTA” yang memuat enam point.
Aksi
yang dikoordinir Alfin Horota, aktivis SONAMAPPA ini dilakukan dalam rangka
merayakan hari kasih sayang sedunia atau istilah didalam bahasa inggris “valentine day” yang jatuh pada 14
Februari, tepat dimana aksi ini dilakukan.
Taman
Imbi, Lingkaran Abe, dan basis pengorganisiran SONAMAPPA menjadi titik
pembagian bunga. Dengan target penerima
bunga yang dibagikan adalah pemuda/i. Jumlah bunga yang dibagikan sebanyak lima
ribu lebih bunga. Bunga dan kartu valentine
dibuat oleh mereka sendiri. Pembuatan bunga dan kartu ini disiapkan selama 6
hari.
Cristian
Albert Pepuho, Ketua Umum SONAMAPPA yang turut terlibat dalam aksi pembagian
bunga yang di mulai pada pukul 09:15 WPB dari basis pengorganisiran SONAMAPPA,
lalu dilanjutkan ke pusat keramaian Kota mengatakan bahwa aksi ini bukan, aksi
spontanitas. Tetapi merupakan aksi yang terencana karena merupakan agenda kerja
SONAMAPPA yang telah terjadwal.
“aksi
ini bukan aksi spontanitas. Aksi ini telah terjadwalkan dalam agenda kerja
kami, SONAMAPPA. Pesan yang di sampaikan dalam selebaran pun adalah hasil
diskusi kami bersama anggota. Karena kami ingin rakyat Papua tahu sebenarnya
tentang kaca mata Indonesia untuk Papua. Tapi juga tentang capaian dari perjuangan penentuan nasib sendiri rakyat
bangsa Papua”
“Pesan
kami bagi rakyat Papua. Pertama adalah; secara protokoler organisasi
Negara-negara Melanesia di Pasifik atau MSG telah menerima United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai anggota
penuh. Dan itu artinya bahwa perjuangan penentuan nasib sendiri rakyat bangsa
Papua telah mendapatkan pengakuan kemerdekaan secara bertahap dari masyarakat
Internasional. Papua merdeka itu pasti, waktunya yang misteri. Kedua, Dari
capaian revolusi Papua merdeka hari ini membuat Indonesia tidak akan tinggal
diam. Sehingga cara-cara atau tindakan yang tidak manusiawi akan digunakan
untuk mempertahankan kedaulatannya di Papua. Untuk itu bagi aktivis Papua
merdeka dan rakyat asli Papua harus waspada. Terutama pada pelayanan kesehatan.
Ketiga, Di hari Valentine ini, kami mau sampaikan buat Mahasiswa, Pemuda dan
rakyat Papua untuk sadar dan bangkit untuk melawan “tirani halus” yang
memenjarahkan dan merampas hak hidup rakyat Papua. Karena yang sebenarnya dicintai
oleh pemerintah dan Negara Indonesia di Papua hanyalah tanah dan sumber daya
alam yang ada di Bumi Cendrawasih.” Bilang Pepuho.
Ditambahkan
oleh Alfin Horota, Koordinator aksi untuk mengingatkan pemuda/I Papua sebagai
tulang punggung bangsa Papua untuk tidak larut dalam hegemonia penguasa. Tapi bangkit dan melawan penjajahan halus
diterapkan oleh kolonialisme Indonesia.
Sementara
itu seorang pemudi yang tidak mahu menyebutkan namanya mengatakan, ia sangat
senang karena mendapat pembagian bunga dari SONAMAPPA. Juga karena selebaran
yang dibagikan memberikan informasi yang tidak ia ketahui dan pendidikan bagi
dirinya yang apatis terhadap realitas hidup rakyat Papua serta sedikit sejarah
yang tidak didapatkan sewaktu sekolah.
Oleh Sonamappa
No comments:
Post a Comment