Tuesday, February 14, 2017

VALENTINE DAY: SONAMAPPA BAGI-BAGI BUNGA DAN SELEBARAN



Jayapura, Panas terik yang meneror akan membakar bumi, tidak menghanguskan semangat pemuda/i yang tergabung didalam Solidaritas Nasional Mahasiswa, Pemuda Papua (SONAMAPPA). Dengan penuh semangat tanpa takut, anak-anak muda yang penuh idealisme ini, turun ke pusat keramaian di Kota Jayapura untuk membagi-bagikan bunga yang dipitakan kartu valentine day bertuliskan “PAPUA MERDEKA ITU PASTI, WAKTU-NYA YANG MISTERI” plus selebaran berjudul “BUKAN KARENA CINTA” yang memuat enam point.

Aksi yang dikoordinir Alfin Horota, aktivis SONAMAPPA ini dilakukan dalam rangka merayakan hari kasih sayang sedunia atau istilah didalam bahasa inggris “valentine day” yang jatuh pada 14 Februari, tepat dimana aksi ini dilakukan. 


Taman Imbi, Lingkaran Abe, dan basis pengorganisiran SONAMAPPA menjadi titik pembagian bunga.  Dengan target penerima bunga yang dibagikan adalah pemuda/i. Jumlah bunga yang dibagikan sebanyak lima ribu lebih bunga. Bunga dan kartu valentine dibuat oleh mereka sendiri. Pembuatan bunga dan kartu ini disiapkan selama 6 hari. 

Cristian Albert Pepuho, Ketua Umum SONAMAPPA yang turut terlibat dalam aksi pembagian bunga yang di mulai pada pukul 09:15 WPB dari basis pengorganisiran SONAMAPPA, lalu dilanjutkan ke pusat keramaian Kota mengatakan bahwa aksi ini bukan, aksi spontanitas. Tetapi merupakan aksi yang terencana karena merupakan agenda kerja SONAMAPPA yang telah terjadwal. 

“aksi ini bukan aksi spontanitas. Aksi ini telah terjadwalkan dalam agenda kerja kami, SONAMAPPA. Pesan yang di sampaikan dalam selebaran pun adalah hasil diskusi kami bersama anggota. Karena kami ingin rakyat Papua tahu sebenarnya tentang kaca mata Indonesia untuk Papua. Tapi juga tentang capaian dari  perjuangan penentuan nasib sendiri rakyat bangsa Papua”

“Pesan kami bagi rakyat Papua. Pertama adalah; secara protokoler organisasi Negara-negara Melanesia di Pasifik atau MSG telah menerima United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai anggota penuh. Dan itu artinya bahwa perjuangan penentuan nasib sendiri rakyat bangsa Papua telah mendapatkan pengakuan kemerdekaan secara bertahap dari masyarakat Internasional. Papua merdeka itu pasti, waktunya yang misteri. Kedua, Dari capaian revolusi Papua merdeka hari ini membuat Indonesia tidak akan tinggal diam. Sehingga cara-cara atau tindakan yang tidak manusiawi akan digunakan untuk mempertahankan kedaulatannya di Papua. Untuk itu bagi aktivis Papua merdeka dan rakyat asli Papua harus waspada. Terutama pada pelayanan kesehatan. Ketiga, Di hari Valentine ini, kami mau sampaikan buat Mahasiswa, Pemuda dan rakyat Papua untuk sadar dan bangkit untuk melawan “tirani halus” yang memenjarahkan dan merampas hak hidup rakyat Papua. Karena yang sebenarnya dicintai oleh pemerintah dan Negara Indonesia di Papua hanyalah tanah dan sumber daya alam yang ada di Bumi Cendrawasih.” Bilang Pepuho.

Ditambahkan oleh Alfin Horota, Koordinator aksi untuk mengingatkan pemuda/I Papua sebagai tulang punggung bangsa Papua untuk tidak larut dalam hegemonia penguasa. Tapi bangkit dan melawan penjajahan halus diterapkan oleh kolonialisme Indonesia. 

Sementara itu seorang pemudi yang tidak mahu menyebutkan namanya mengatakan, ia sangat senang karena mendapat pembagian bunga dari SONAMAPPA. Juga karena selebaran yang dibagikan memberikan informasi yang tidak ia ketahui dan pendidikan bagi dirinya yang apatis terhadap realitas hidup rakyat Papua serta sedikit sejarah yang tidak didapatkan sewaktu sekolah.

Oleh Sonamappa

No comments:

Post a Comment